Sunday, January 23, 2011

Chapter 1


HIKARI TASEGAWA

Tokyo International Airport - Tokyo, Japan

Aku keluar dari pintu imigrasi sambil membawa koperku yang berat dengan tampang kelelahan. Perjalanan dari Indonesia ke Jepang memang memakan waktu yang lama. Untungnya perbedaan waktu tidak begitu jauh sehingga aku tidak jet lag.

HIKARI TASEGAWA, itulah namaku. Aku baru saja menyelesaikan tugas-tugasku di Indonesia sebagai pre-wedding fotografer. Pre-wedding fotografer adalah pekerjaan utamaku dan yang memesan jasaku sangat banyak. Oleh karena itu, aku sering 'bolak-balik' ke negara lain. Aku baru saja kembali dari Indonesia karena saudara ayahku baru saja mempersiapkan pernikahan. Ayahku, Fransiskus Aditya Kusumo adalah warga negara Indonesia dan ibuku, Maria Miyako Tasegawa adalah warga negara Jepang. Ayah dan ibuku dapat saling mengenal karena pada waktu itu ayahku bekerja di Jepang.

Tentang pekerjaanku, aku bekerja sebagai pre-wedding fotografer. Bukan hanya itu, aku juga memiliki studio fotografi sendiri dan setiap harinya studioku selalu ramai akan pengunjung. Di Jepang, memang banyak orang yang senang dengan fotografi, bahkan setiap bulan atau setiap tahunnya, di Jepang selalu mengadakan acara pameran fotografi yang diselenggarakan di setiap balai kesenian.

Saat ini aku sedang berjalan keluar dari bandara untuk mencari taksi dan menuju ke studio yang juga rumahku. Aku tinggal sendiri di Jepang, tetapi temanku, Chiko Mitsugawa terkadang datang menginap di rumahku untuk meminjam studio.

Ketika hendak memesan taksi, ponselku tiba-tiba berdering. Dengan cepat aku merogoh saku celanaku dan menjawab panggilan tersebut. Yang menelepon ternyata pelangganku dari Indonesia. Astaga! Aku baru saja tiba di Jepang, ada apa ini? Untungnya aku bisa berbahasa Indonesia dengan lancar.

"Halo? Ada apa?" tanyaku di telepon
"Hikari, tiba-tiba saja ada temanku yang minta dipotret untuk foto pre-weddingnya! Bagaimana ini? Kamu sudah ada di Tokyo ya?" pelangganku ini bernama Angela, ia baru saja melakukan pemotretan beberapa minggu yang lalu.
"Iya, Ngel... aku baru saja tiba di Tokyo." kataku lemas
"Aduh, maaf banget ya, Ri! tapi temanku ini butuh kamu. Di Indonesia, pre-wed fotografernya tidak ada yang sebagus kamu, Ri!" aku tersenyum pada diri sendiri, sebenarnya aku senang Angela memujiku seperti itu, tapi apa mungkun aku harus kembali ke Indonesia ketika aku baru saja menginjakkan kakiku di tanah kelahiranku, Tokyo?

"Umm... memangnya temanmu itu mau foto kapan? Kalau butuhnya besok, aku bisa saja istirahat hari ini dan berangkat pagi-pagi besok."
"Tenang saja, temanku mau melakukan pemotretan 2 hari lagi, jadi, kalau kamu berangkat besok, kamu bisa istirahat dulu hari ini." kata Angela dan aku pun dapat bernafas lega. Aku memutar balik dan kembali masuk ke dalam bandara untuk membeli tiket untuk besok ke Jakarta, Indonesia.

SERGIO TATSUYA

New York International Airport - New York, United States of America

NEW YORK, kota tempat di mana ibuku tinggal dan saat ini aku hanya datang untuk mengunjungi ibuku. Katanya, beliau sudah membuka butik terkenal di kota New York ini. Aku tiba di New York pada pagi hari.

TRRT! Aku merasakan ponselku berdering dan dengan segera aku merogoh saku celanaku lalu mengambil ponselku. Ternyata ibu yang meneleponku.

"Sergie, where are you?" ibuku yang bernama Eleanor Elaine Fran adalah warga negara Amerika sedangkan ayahku adalah warga negara Jepang yang bernama Susuke Tatsuya.
"Mom, it's Sergio not Sergie. I don't like that nickname!"

SERGIO TATSUYA adalah namaku. Lihat saja, namaku sudah bercampur-campur. Di Jepang, kebanyakan teman dekatku memanggilku dengan panggilan "Gio" atau "Tatsuya", tapi jika aku kembali ke New York, nama panggilanku akan berganti menjadi "Sergie". Keluargaku yang di New York memang senang memanggilku Sergie, karena menurut mereka nama itu lucu.

"Sergie, don't be like that. Come on, tell me... where are you right now?"
"Right now? Outside of the airport of course. Where are you, mom?"
"Wait for a while, dear. I will pick you up later, be patient okay!"




bersambung...

No comments: